Bangunan ikonik berikut ini tentu sudah tidak asing bagi Anda, terutama jika Anda pernah berkunjung ke negara dimana bangunan tersebut menjadi ikon kota itu. Mulai dari Opera House hingga Louvre, atau gedung Petronas dan CN Tower, orang-orang akan berduyun-duyun melihat dan mengabadikan keajaiban arsitektur dari tahun ke tahun.
Dikutip propertiterkini dari expedia.ca, setiap tempat memiliki kombinasi gaya arsitektur sendiri, sehingga kita pun dapat belajar dengan mengetahui sejarah bangunannya.
Baca Juga:
- Unik, 7 Masjid Megah Ini Terbuat dari Lumpur
- Berani Nginap di Sini? “Crazy House”, Hotel Unik dan Menakjubkan
- Unik dan Menarik, Ternyata Produk Ini dari Kulit Kerang
Namun apalah jadinya jika bangunan-bangunan ikonik yang sudah lama dikenal tersebut dirancang ulang dengan gaya arsitektur yang berbeda, terutama menginspirasi kehidupan di masa lampau?
Anda pun bisa membandingkan dengan penampilan aslinya. Berikut penampakannya:
1. CN Tower dalam Gaya Mesir Kuno
Butuh waktu sekitar 3 tahun untuk membangun CN Tower Toronto dengan ketinggian mencapai 553 meter. Gedung ini memegang rekor sebagai gedung freestanding tertinggi di dunia hingga 2007 lalu, sebelum Burj Dubai merebut gelar tersebut.
Bisa dibayangkan jika gedung menara tersebut dirancang sebagai obelisk Mesir Kuno yang didirikan untuk menghormati para dewa. Menara CN sangat mengesankan, dan renovasi Mesir Kuno ini akan memberikan kesan yang lebih mendalam.
2. Falling Water House dalam Gaya Klasik
Jauh di dalam hutan Southwestern Pennsylvania terdapat sebuah rumah paling terkenal di Amerika yang dirancang oleh arsitek Frank Lloyd Wright pada tahun 1935. Rumah ini dibuka untuk umum pada tahun 1964, dan sejak itu, lebih dari 5 juta pengunjung datang untuk melihat mahakarya arsitektur yang dibangun di atas air terjun tersebut.
Tetapi bagaimana jika rumah tersebut dibangun di Yunani Kuno? Dalam gaya klasik, maka ini semua tentang kolom simetris. Desain inovatif dan penggunaan marmer dan batu, berarti sisa-sisa struktur yang kuat ini masih ada sampai sekarang.
3. Sydney Opera House dalam Gaya Tudor
Opera House adalah salah satu landmark yang paling banyak difoto di Australia – dan tidak sulit untuk melihat alasannya. Mahakarya arsitektur ini mengubah jalannya arsitektur abad ke-20, dan bentuknya yang mencolok membuatnya langsung dapat dikenali.
Meskipun pekerjaan selesai pada tahun 1973, namun coba dibayangkan apakah jadinya jika dibangun pada abad ke-15 atau ke-16? Berikut adalah gedung Opera yang telah didesain dengan makeover Tudor, dimana dengan balok yang terlihat, atap pelana yang curam, cerobong batu dan jendela berkelompok yang membuat gaya ini begitu unik.
4. Louvre dalam Gaya Brutalist
Rumah bagi ribuan mahakarya, Louvre adalah salah satu galeri seni terbaik di dunia. Cukup periksa statistik pengunjung mereka! Tetapi bangunan itu sendiri istimewa dalam dirinya sendiri. Awalnya adalah benteng abad pertengahan, rumah ini menjadi rumah bagi keluarga kerajaan pada abad ke-14 sebelum dibuka sebagai museum publik pada tahun 1793.
Kami memberikan perubahan kasar Brutalist mentah, mengubahnya menjadi blok beton monolitik yang sama ikoniknya dengan aslinya.
5. Petronas Towers dalam Gaya Gothic
Menara kembar tertinggi di dunia dan bangunan paling penting di Kuala Lumpur, yakni Menara Kembar Petronas menjulang 452 meter di atas tanah dan berfungsi sebagai simbol yang sangat terlihat di kota abad ke-21.
Konstruksi menara ini selesai pada tahun 1997, tetapi jika arsitek César Pelli ada di sekitar Abad Pertengahan, maka menara ini mungkin menara ini akan didesain lebih mirip dengan gaya Gothic yang ada di bawah ini. Perhatikan lengkungan runcing dan panel jendela kaca berwarna. Perhatikan dengan seksama dan Anda bahkan dapat melihat beberapa gargoyle.
6. Buckingham Palace dalam Gaya Bauhaus
Istana Buckingham di London telah berfungsi sebagai kediaman resmi kerajaan sejak 1837. Dengan kata lain, bangunan ini adalah rumah Ratu. Istana raksasa memiliki 775 kamar, termasuk 52 kamar tidur dan 78 kamar mandi.
Jika Ratu ingin memberikan tampilan baru kepada istana, maka kami dengan sepenuh hati dapat merekomendasikan perubahan gaya Bauhaus. Didirikan pada awal abad 20, Bauhaus menggabungkan gaya dengan fungsionalitas. Dengan eksterior minimalis, bentuk geometris dan fasad halus, Queen akan sangat senang dengan pembaruan ini.
7. Museu de Arte Contemporânea de Niteró dalam Gaya Berkelanjutan
Apakah ini awan jamur? Atau mungkin sebuah UFO? Arsitek yang memimpikan bangunan tak terlupakan ini mengatakan itu tampak seperti piring terbang, tetapi sebenarnya itu adalah museum seni kontemporer. Terletak di kota Niterói Brasil, dekat Rio de Janeiro, bangunan yang tampak asing ini selesai pada pertengahan tahun 1990-an.
Jika bangunan tersebut didesain kembali menjadi bangunan yang lebih ramah lingkungan, yang dirancang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, menghemat energi dan mengurangi limbah. Maka semua bangunan tersebut mungkin terlihat seperti ini di suatu hari nanti.