PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — Pandemi tidak dipungkiri telah mendorong penerapan model bekerja baru, seperti bekerja secara hibrida hingga bekerja jarak jauh dari manapun. Bagaimana dengan kondisi sektor perkantoran di Jakarta?
Laporan terbaru Colliers Indonesia melalui Colliers Quarterly Report Q1 2023, Jakarta Office Sector, menyebutkan bahwa, kebanyakan perusahaan telah mengurangi ukuran area perkantoran dan kemungkinan tidak akan merubahnya dalam waktu dekat seperti sedia kala.
Baca Juga: Pasaraya Blok M Kini Tawarkan Ruang Perkantoran dan Area Creative Hub
“Mengadopsi strategi tempat bekerja pada saat pembaruan sewa telah meningkatkan ketersediaan ruang kantor di Jakarta. Strategi tempat kerja saat ini lebih terfokus pada bagaimana mengoptimalisasi ruang kantor,” kata Ferry Salanto, Colliers Indonesia Head of Research, melalui keterangan tertulisnya, beberapa waktu lalu.
Menurut, Ferry, hal ini dilihat menjadi sebuah cara bagi penyewa untuk mengimplementasikan tindakan penghematan biaya.
Perusahaan yang bergerak dibidang farmasi, forex, tekstil, logistik, media sosial, dan pertambangan menunjukkan minat untuk mengakuisisi ruang kantor, meskipun ukurannya relatif kecil.
Baca Juga: Dampak Pasar Properti Global Terhadap Pasar Properti Indonesia
Kecenderungan ini membuka harapan bahwa permintaan ruang kantor bisa kembali melalui perbaruan kontrak sewa, relokasi, ataupun ekspansi.
Kebanyakan dari penyewa yang relokasi atau ekspansi lebih cenderung memilih ruang kantor yang sudah pre-fitted, baik itu sebagian ataupun menyeluruh, untuk meminimalisir pengeluaran modal.
Perusahaan mencari transaksi sewa yang menguntungkan, seringkali dengan memperpanjang periode fit-out untuk memanfaatkan periode bebas sewa.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Batasan Harga Jual Rumah Subsidi Tahun 2023-2024
Namun demikian, tren mengurangi ukuran area kerja akan tetap ada, termasuk sub-leasing dari ruang yang sebelumnya ditempati.
Baca berita lainnya di GoogleNews
*** Baca berita lainnya di GoogleNews
