PropertiTerkini.com, (JAKARTA) — PT Perintis Triniti Properti Tbk (Triniti Land) resmi menggarap pengembangan proyek baru di Tanamori, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Kesepakatan telah disahkan melalui penandatanganan perjanjian kerjasama dengan PT Tanamori Makmur Indonesia dan PT Flores Prosperindo di Jakarta, Jumat (25/2/2022).
Baca Juga: Hadir dengan Tiga Tipe, Sutera Sawangan Penuhi Kebutuhan Milenial
Adapun ketiga perusahaan ini akan melakukan kerjasama operasi untuk mengembangakan tanah tersebut menjadi kawasan pariwisata kelas dunia.
”Proyek baru di Tanamori, Labuan Bajo ini menjadi proyek baru ke 3 Triniti Land dalam 6 bulan ini dan merupakan salah satu proyek Terbesar Triniti Land setelah proyek Sentul,” ujar Ishak Chandra, Presiden Direktur dan CEO PT Perintis Triniti Properti Tbk melalui siaran pers yang diterima, Senin (28/2/2022).
Beberapa pertimbangan menjadi alasan dipilihnya kawasan ini menjadi proyek terbaru Triniti Land.
Salah satunya adalah rencana pengembangan kawasan pariwisata yang masif di wilayah ini.
Apalagi wilayah ini tengah dalam proses dalam mendapatkan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau Special Economic Zone (SEZ).
Baca Juga: Kota Mandiri Baru Vasaka City 640 Hektar Mulai Dibangun, Cluster Perdana Rp250 Jutaan
Selain itu, wilayah tersebut tengah dipersiapkan sebagai lokasi G20 Ceremonial Event pada bulan Oktober 2022 dan ASEAN Leadership Summit di tahun 2023 mendatang.
Tak hanya itu, wilayah Tanamori juga digadang-gadang untuk menjadi The First Sustainable Tourism Destination di Indonesia dan telah mendapatkan pendanaan sebesar AUD 590.000 dari pemerintah Australia untuk melakukan Sustainability Study.
Nantinya proyek baru di lahan 246 hektar tersebut akan dikembangkan dalam dua fase pengembangan.
Fase pengembangan pertama adalah seluas 87 hektar sementara fase pengembangan kedua di lahan seluas 159 hektar.
Baca Juga: Hadirkan Kompetisi Gim di MOI, Sharp Buktikan Fitur Unggulan Android TV Sharp
Kawasan ini selanjutnya akan dikembangkan menjadi kawasan pariwisata berkelas dunia dan akan mengundang banyak developer Nasional dan Internasional untuk bersama-sama membangun dan mengembangkan projek ini.
Proyek ini diharapkan akan memiliki total gross development value (GDV) sebesar Rp10 triliun dan akan dikerjakan dalam waktu 10 hingga 12 tahun yang akan datang.
Dengan itu, diperkirakan perusahaan akan dapat mengantongi net margin dari proyek ini sekitar sebesar 19% dari total GDV tersebut.
Saat ini progress pembangunan tengah dalam proses finalisasi masterplan dan persiapan pengembangan infrastruktur.
Baca Juga: Metland Raih Penghargaan Pengembang Terbaik 2021
Dalam proyek ini, perseroan akan berkolaborasi dengan berbagai konsultan kelas dunia seperti ARUP, WATG, Pdw-Indonesia dan Colliers International.
*** Baca berita lainnya di GoogleNews