PropertiTerkini.com, (BANYUWANGI) — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat penyelesaian revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi sebagai bagian dari upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus menghadirkan pasar rakyat yang modern, bersih, dan nyaman.
Terletak di pusat kota Kabupaten Banyuwangi, pasar yang berlokasi di Jalan Satsuit Tubun ini memiliki peran vital sebagai pusat distribusi bahan pokok dan perdagangan hasil pertanian, perkebunan, hingga perikanan di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya.
Baca Juga:Â Casacomo Shila at Sawangan Tuntaskan Topping Off Tower Show Unit, Dipasarkan Mulai Rp1,3 Miliar
Pasar Induk Banyuwangi menjadi salah satu simpul penting yang menghubungkan perekonomian lokal dengan perdagangan antarwilayah.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan bahwa Kementerian PU memiliki komitmen untuk memastikan pasar rakyat berfungsi maksimal sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat.
Dengan desain yang bersih, tertata, dan modern, pembangunan pasar diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara langsung.
Pasar Induk Banyuwangi dibangun di atas lahan 10.600 m2 dengan 2 bangunan utama, yakni pasar sisi utara setinggi 2 lantai terdiri dari 209 los atau kios dan pasar sisi selatan setinggi 2 lantai memiliki 568 kios atau los. Secara keseluruhan luas bangunan utama pasar 15.872 m2 dengan kapasitas 777 kios atau los terdiri dari 194 kios dan 583 los.
Baca Juga: Jalan Layang Poros Maros–Bone Rampung, Diharapkan Perlancar Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan
Pasar ini dirancang sebagai Bangunan Gedung Hijau (BGH) yang mengedepankan efisiensi energi, sirkulasi udara alami, dan fasilitas ramah difabel. Bangunan pasar dibagi menjadi tiga zona utama meliputi areal pasar basah, pasar kering, dan area kuliner.
Pasar dilengkapi dengan area parkir seluas 4.733 m2 untuk menampung 336 kendaraan, tangga darurat, jalur pejalan kaki ramah difabel, serta lansekap yang tertata.
Pasar Induk Banyuwangi: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Anggaran pembangunan Pasar Induk Banyuwangi bersumber dari APBN 2024–2025 sebesar Rp152 miliar yang digunakan mulai dari pekerjaan struktur, arsitektur, lansekap, hingga sistem mekanikal, elektrikal, dan plumbing (MEP).
Baca Juga:Â IGHE Indonesia Expo 2025: 3 Hari Pameran Terbesar Dekorasi dan Perlengkapan Rumah Tangga di Jakarta
Konstruksi pasar mulai dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Lince Romauli Raya sejak Oktober 2024 dan ditargetkan tuntas akhir 2025.

Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi tidak hanya menghadirkan fasilitas yang representatif bagi pedagang dan UMKM, tetapi juga dirancang sebagai penggerak ekonomi kerakyatan berupa destinasi wisata belanja yang memadukan fungsi ekonomi, nilai heritage, dan daya tarik pariwisata.
Dengan konsep ini, Pasar Induk Banyuwangi yang berlokasi di kawasan heritage Alun-Alun Blambangan akan menjadi ruang publik baru yang aman, sehat, dan nyaman bagi masyarakat sekaligus menjadi ikon Kabupaten Banyuwangi yang menghidupkan kembali jejak sejarah dan budaya lokal.
Baca Juga: Kementerian PU Bangun Flyover Gelumbang, Perlancar Konektivitas Jalan Lintas Palembang–Prabumulih
Dibangun sejak 1981, Pasar Induk Banyuwangi menyimpan nilai sejarah penting. Desain revitalisasi menggabungkan arsitektur khas Osing dengan langgam kolonial Belanda yang menjadi ciri khas bangunan lama di Banyuwangi.
***
Untuk berita santai yang tak kalah seru, mampir juga ke: PropertiPlus.com