Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal
Thursday, June 19, 2025
Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal

BERITA TERKAIT

Mesin Cuci Sharp Terbaru

Rampung Mei, Hunian Tetap di Sulteng Pakai Teknologi RISHA

Pembangunan huntap di Sulawesi Tengah juga melibatkan donatur Yayasan Buddha Tzu Chi yang membangun 1.500 unit di Kelurahan Tondo, Kota Palu dan 1.000 unit di Pombewe, Kabupaten Sigli.

PropertiTerkini, (JAKARTA) – Progres pembangunan hunian tetap (huntap) pascabencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018 silam telah mencapai 71,5 persen. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan berkomitmen terus melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi, meski di tengah wabah Covid-19.

Keterangan resmi Kementerian PUPR menjelaskan, pembangunan huntap tersebut dilakukan dengan memperhatikan dan menerapkan protokol keamanan terkait Covid-19, yakni physical dan social distancing di. Adapun pengerjaan tiap rumah hanya dilakukan oleh 3 orang pekerja.

Baca Juga: Jokowi: Saatnya NTB Bangkit, Bangun Rumah dengan Teknologi RISHA

Rehabilitasi dan rekonstruksi ini menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi dan Tsunami Di Provinsi Sulawesi Tengah dan wilayah terdampak lainnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa penanganan pascabencana Sulteng meliputi tahap tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. “Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama,” ucap Menteri Basuki.

Pada tahap I, sebanyak 630 unit hunian tetap dibangun di Sulawesi Tengah. Pembangunan huntap di dilakukan di dua wilayah yakni Kelurahan Duyu, Kota Palu dan Desa Pombewe, Kabupaten Sigi. Di Kelurahan Duyu dibangun 230 unit huntap dan di Desa Pombewe sebanyak 400 unit huntap.

Baca Juga: Tren Masa Depan, Teknologi Konstruksi Modular Dorong Sektor Properti

Huntap dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), karena merupakan rumah tahan gempa dan proses pembangunannya yang lebih cepat dengan menggunakan sistem modular.

Di Kelurahan Duyu, lahan yang sudah bebas seluas 14,1 hektar yang akan digunakan untuk 230 unit huntap dengan target selesai Mei 2020. Saat ini progres pembangunan telah mencapai 227 unit atau 98%.

Selain pembangunan hunian tetap, lingkup pekerjaan juga meliputi konstruksi dinding penahan tanah, konstruksi jalan lingkungan, konstruksi drainase, konstruksi reservoir dan jaringan SPAM, konstruksi TPL dan IPAL, konstruksi RTH dan lansekap, serta konstruksi fasilitas umum dan sosial.

Untuk air minum, air diambil melalui intake sungai Lewara kemudian dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air dan reservoir dan disalurkan ke Huntap Duyu sebesar 10 liter/detik.

Baca Juga: Colliers: Periode Menantang Bagi Sektor Perkantoran

huntap teknologi risha
Rumah tahan gempa dibangun menerapkan teknologi RISHA, serta sistem modular sehingga lebih cepat./ Foto: PUPR

Sementara untuk Huntap di Desa Pombewe saat ini pengerjaannya telah mencapai 180 unit atau 45%. Untuk memenuhi kebutuhan air minum, air diambil dari intake sungai Paneki kemudian dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Paneki kemudian ke ground reservoir dan disalurkan ke Huntap Pombewe sebesar 28 liter/detik.

Pembangunan huntap di Sulawesi Tengah juga melibatkan donatur yakni Yayasan Buddha Tzu Chi yang membangun 1.500 unit di Kelurahan Tondo, Kota Palu dan 1.000 unit di Pombewe, Kabupaten Sigli. Huntap di Tondo dibangun dengan tipe 36 dan luas tanah 150 m2.

Baca Juga: Dukung KEK Kota Palu, Flyover Pertama di Sulawesi Tengah Rampung 2020

Saat ini sebanyak 490 unit telah selesai dan 962 unit dalam proses penyelesaian. Ditargetkan sebanyak 820 unit hunian tetap akan selesai Mei 2020. Sementara untuk Huntap Pombewe saat ini ada 85 unit yang telah rampung dan 225 unit dalam proses penyelesaian.

Mesin Cuci Sharp Terbaru

BERITA TERBARU

Demo Half Page