Secara umum kondisi pasar properti Surabaya masih cukup berat, relatif sama dengan kondisi pasar properti nasional. Namun demikian, potensi pertumbuhan pasar properti di kota Surabaya sangat baik.
Propertiterkini.com – Sektor properti, baik untuk pasar properti Surabaya maupun nasional diakui masih belum membaik. Meski demikian, pengembang harus tetap bisa memberikan keyakinan pada pasar bahwa properti akan terus tumbuh menjadi lebih baik.
Baca Juga:
Sinarto Dharmawan Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer Intiland mengungkapkan hal itu di sela seremoni tutup atap tower kondominium Graha Golf, Surabaya.
Menurut dia, kegiatan topping off oleh PT Intiland Development Tbk tersebut menjadi salah satu cara untuk terus menumbuhkan keyakinan masyarakat. Adapun kegiatan topping off tower 1 dan 2 Graha Golf ini digelar di kawasan
Perumahan Graha Famili, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/10/2018).
Tutup atap ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan keyakinan masyarakat di saat pasar properti kurang menggembirakan, proses pembangunan tetap berjalan. Kita harus yakin pasar properti akan membaik, seiring dengan pulihnya minat beli konsumen, serta rencana stimulus pertumbuhan industri yang akan diterbitkan pemerintah,” ujar Sinarto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, hari ini.
Selain itu, topping off juga menjadi tahapan penting dari proses pembangunan Graha Golf. Perseroan untuk selanjutnya akan memasuki tahapan penyelesaian fasad bangunan, mekanikal dan elektrikal, serta interior.
Sinarto menjelaskan tahapan topping off kondominium Graha Golf ini merupakan bagian dari rangkaian progres dan pencapaian Intiland dalam membangun proyek-proyek yang diluncurkan.
Sebelumnya, pada tahun lalu, perseroan juga sukses menyelenggarakan topping off proyek pengembangan mixed-use & high rise Praxis dan Spazio Tower. Perkembangan berikutnya yakni rencana topping off proyek low-rise residential The Rosebay pada awal tahun depan.
Baca Juga:
“Intiland selalu berkomitmen untuk menyelesaikan setiap proyek yang sudah diluncurkan dan dibangun. Penyelesaian proses pembangunan menjadi bentuk komitmen dan tanggung jawab kami kepada para konsumen,” ujarnya lebih lanjut.
Pengembangan proyek Graha Golf menempati total lahan seluas 2,8 hektar. Perseroan mengembangkan proyek ini secara bertahap, meliputi lima tower kondominium, dua tower apartemen servis, townhouse, dan fasilitas ritel pendukung.
Pada pengembangan tahap pertama, perseroan membangun dua tower kondominium setinggi 23 lantai di lahan seluas 7.500 meter persegi. Masing-masing tower memiliki 91 unit dengan dua tipe, yaitu tiga kamar tidur dan empat kamar tidur dengan luas bangunan mulai 122 hingga 138 meter persegi.
Terjual 86%
Berada di lokasi yang strategis, Graha Golf menjadi pilihan terbaik untuk tinggal maupun sebagai investasi. Terbukti, sejak diluncurkan tahun 2016, Graha Golf mendapat sambutan sangat baik dari masyarakat.
Dari total dua tower yang diluncurkan, saat ini sudah terjual sebanyak 86% persen. Unit-unit kondominium Graha Golf akan mulai diserahterimakan ke konsumen mulai akhir tahun 2019.
Baca Juga:
“Faktor kesuksesan Graha Golf selain dipengaruhi oleh lokasinya yang prestisius di kawasan perumahan Graha Famili, juga karena konsep pengembangannya, ketersediaan fasilitas yang lengkap, serta menawarkan panorama hamparan padang golf yang hijau,” ungkap Sinarto.
Kupu-Kupu
Konsep pengembangan Graha Golf, menurutnya, menawarkan banyak nilai tambah bagi para konsumen. Lokasinya yang berada di tengah padang golf, menawarkan konsep hunian dengan lingkungan dengan pemandangan yang luas. Desainnya sengaja dibuat menyerupai bentuk “kupu-kupu”, sehingga memberikan panorama padang golf yang lebih luas di setiap unitnya
Kondominium Graha Golf menawarkan privasi dan kenyamanan lebih bagi penghuninya karena hanya menyediakan empat unit di setiap lantainya. Tersedia beragam fasilitas seperti ritel pendukung, kolam renang, fitnes beserta ruang yoga, tempat bermain anak, dan taman tematik.
Selain itu Graha Golf juga dilengkapi dengan fasilitas sistem keamanan terpadu dan akses personal.
Surabaya Masih Berat
Sinarto menjelaskan bahwa secara umum kondisi pasar properti di Surabaya masih cukup berat, relatif sama dengan kondisi pasar properti nasional. Namun demikian, menurutnya, potensi pertumbuhan pasar properti di Kota Surabaya sangat baik.
Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia dan menjadi pusat perekonomian dan bisnis untuk kawasan Indonesia bagian timur, perekonomian Surabaya selalu tumbuh positif. Fenomena tersebut diakui mampu memberikan ceruk dan potensi pertumbuhan yang baik bagi sektor properti di Surabaya.
Baca Juga:
“Kami terus berinovasi untuk memberikan produk-produk properti terbaik bagi masyarakat. Tentu akan selalu ada perubahan minat dan gaya hidup masyarakat, termasuk perubahan kebutuhan terhadap properti,” kata Sinarto.
Untuk ini, sambung pria kelahiran Surabaya, November 1954, tugas utama sebagai developer adalah memenuhi kebutuhan tersebut dengan beragam produk properti yang baik dan benar.
Surabaya menjadi salah satu kota penting bagi pertumbuhan bisnis Intiland. Dalam beberapa dekade terakhir, perseroan telah sukses mengembangkan beragam produk properti, seperti kawasan perumahan, apartemen, perkantoran, ritel, hingga kawasan Industri.
Mempertimbangkan ceruk tersebut, perseroan akan terus mengembangkan proyek-proyek properti baru di kota Surabaya.