PropertiTerkini.com, (KUDUS ) — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait didampingi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, meninjau lokasi Perumahan Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) Program CSR Djarum di Desa Pasuruhan Kidul, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Kamis (6/11/2025). Program CSR Djarum di bidang perumahan ini telah menyalurkan total 2.550 bantuan di Provinsi Jawa Tengah.
Maruarar menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Kudus, dan Grup Djarum atas kontribusi besar mereka dalam mendukung program peningkatan kualitas perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Dari angka yang disampaikan, saya lihat Grup Djarum yang paling banyak ikut memberikan bantuan di bidang perumahan,” ujar Maruarar.
Maruarar juga mengajak dunia usaha, termasuk Djarum, untuk berperan lebih jauh dalam membina generasi muda agar dapat menjadi pengusaha sukses di bidang properti dan perumahan.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mempercepat penyediaan rumah layak huni di Indonesia. Pemerintah sendiri tidak cukup anggarannya. Karena itu, pihaknya menggandeng dunia usaha seperti ini. Adapun pemerintah mendukung dari sisi data dan perizinan.
Maruarar juga menyampaikan bahwa tahun 2025 alokasi program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau renovasi rumah dari Kementerian PKP mencapai 45.000 unit. Jumlah itu akan meningkat signifikan menjadi 400.000 unit pada tahun 2026.
Kudus Penerima Terbesar Program CSR
Sementara itu Chief Operating Officer PT Djarum, Victor Rachmat Hartono mengatakan, PT Djarum terus berkomitmen menghadirkan berbagai program sosial yang bisa berdampak langsung dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Keberhasilan Program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) tak hanya diukur dari jumlah rumah yang dibangun, tapi dari perubahan nyata yang dirasakan keluarga penerima manfaat, baik secara sosial, ekonomi, maupun psikologis.
“Melalui Program RSLH, kami berupaya memberikan hunian yang tidak hanya layak dan aman, tetapi juga mampu menjadi fondasi bagi peningkatan kesejahteraan keluarga. Kami percaya bahwa rumah yang layak adalah langkah awal menuju kehidupan yang lebih baik.” ujar Victor.
Kabupaten Kudus menjadi penerima manfaat terbesar dengan total 2.000 bantuan, mencakup 1.500 unit program sanitasi, 300 unit pembangunan rumah baru, dan 200 unit renovasi rumah. Desa Pasuruhan Kidul menjadi desa dengan usulan terbanyak, yakni enam unit rumah yang seluruhnya telah selesai dibangun.
*** Baca berita lainnya di GoogleNews






