PropertiTerkini.com, (BLORA) — Presiden Joko Widodo di awal tahun 2022 meresmikan Bendungan Randugunting di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (5/1/2022).
Peresmian diikuti dengan penyebaran benih ikan dan peninjauan display pembangkit listrik tenaga surya dengan menaiki perahu, dilanjutkan penandatanganan prasasti tanda selesainya pembangunan Bendungan Randugunting.
Baca Juga:Â Pemda DKI Jakarta Gandeng Pemerintah Pusat Bangun Sistem Penyediaan Air Minum
Dalam peresmian Presiden Jokowi mengatakan Bendungan Randugunting dengan kapasitas volume tampung air 14,4 juta m3 untuk mengairi kurang lebih 650 hektar sawah yang berada di Kabupaten Blora, Pati, dan Rembang.
Presiden Jokowi berharap dengan selesainya waduk Randugunting di Kabupaten Blora ini ketahanan pangan akan semakin baik, kemandirian pangan  akan semakin baik, karena kunci dari ketahanan pangan adalah air.
Bendungan Randugunting merupakan bendungan ke-14 yang diresmikan Presiden Jokowi dari 15 bendungan yang selesai 2021. Peresmian bendungan ini merupakan yang pertama pada tahun 2022.
Baca Juga:Â PHMHOTELS Resmikan Hotel Baru, THE 1O1 Jakarta Airport CBC
“Kita juga harapkan Waduk Randugunting bisa menjadi tempat pariwisata sangat baik bagi masyarakat Kabupaten Blora dan sekitarnya,” lanjut Jokowi.
Sementara itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di tempat yang sama mengatakan Bendungan Randugunting sudah sejak tahun 1990-an direncanakan untuk menambah suplai air bagi daerah kering di Kabupaten Blora dan Rembang.
Pembangunan bendungan sendiri mulai dikerjakan pada 2018 dan selesai di awal 2022 atau lebih cepat 10 bulan dari kontrak yang jatuh pada November 2022.
“Kita tahu bahwa Blora dan Rembang ini termasuk rawan atau langka air. Dengan konversi dari sawah tadah hujan menjadi sistem irigasi teknis dengan air yang bersumber dari bendungan, kita berharap intensitas tanam meningkat,” ujar Basuki.
Baca Juga:Â Kolaborasi Kementerian PUPR dan Perumnas Dorong Program Sejuta Rumah
Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko menambahkan, Bendungan Randugunting dengan luas genangan 187,19 hektar juga akan berfungsi untuk mereduksi banjir sebesar 75 persen atau sebesar 81 m3/detik dengan pengurangan luas areal terdampak banjir dari 4.604 hektar menjadi 2.285 hektar.
Pembangunan Bendungan Randugunting yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya – PT Andesmont Sakti (KSO) dengan biaya APBN 2018-2022 senilai Rp880 miliar dapat selesai lebih cepat, karena tidak ada hambatan secara teknis untuk konstruksi dan sosial dalam pembebasan lahan.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menandatangani prasasti tanda selesainya pembangunan Embung Kedung Sambi di Desa Klopoduwur, Kabupaten Blora.
Baca Juga:Â Demi Ketahanan Pangan, Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Pidekso
Embung ini dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Ditjen Sumber Daya Air pada tahun 2019 dengan biaya sebesar Rp18, 7 miliar. Embung tersebut memiliki kapasitas tampung sebesar 232 juta m3 dengan luas genangan 4,92 hektar.
Manfaat utama embung adalah untuk irigasi seluas 30 hektar dan penyediaan air baku 7,79 liter/detik. Embung Kedung Sambi juga berpotensi sebagai kawasan konservasi air dan destinasi agrowisata, khususnya varietas Melon Golden Aroma.
Baca Juga:Â Apartemen Skandinavia Catat Penjualan Positif, Begini Rencana dan Target Tahun 2022
Turut hadir dalam peresmian bendungan tersebut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Rembang Abdul Hafidz dan Bupati Arief Rohman, Anggota Komisi V DPR RI Sudewo serta Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Agung Budi Waskito.