Iklan Mesin Cuci Sharp
Thursday, March 28, 2024
Iklan Mesin Cuci Sharp

Perumahan di Sumsel Tumbuh Pesat, Perbankan Intens Salurkan Kredit

Sektor Properti, terutama perumahan di Sumsel tumbuh semakin agresif. Hunian didominasi oleh rumah murah, khususnya FLPP yang jumlahnya mencapai 90 persen. Ini merupakan salah satu alasan perbankan di Sumsel semakin gencar menyalurkan kredit perumahan.

Propertiterkini.com – Ekonomi Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) terus bergeliat, bahkan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional. Tidak hanya di sektor pertambangan atau perkebunan saja. Sektor properti pun tumbuh subur yang ditopang oleh pengembangan sejumlah infrastruktur, baik dalam kota maupun penghubung antar wilayah sekitar.

Baca Juga: Properti Palembang Bagai Gadis Seksi yang Menggoda

Hal inilah yang kemudian menjadi alasan kuat sejumlah perbankan di kota pempek untuk lebih giat menyasar penyaluran kredit di sektor properti perumahan di Sumsel. Salah satunya adalah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai salah satu pemain utama di sektor kredit produktif.

“Kami memang kurang terkenal jika dibandingkan dengan Bank BTN untuk sektor perumahan. Core bisnis mereka memang perumahan, sementara BNI salah satu pemain utama di sektor kredit produktif,” ujar Dodi Widjajanto, Senior Vice President – Pemimpin Wilayah BNI Kantor Wilayah Palembang di ruang kerjanya, Kota Palembang, Sumsel.

Menurut Dodi, sektor properti khususnya perumahan di Sumsel kini tengah tumbuh dengan agresif. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya proyek perumahan yang dikembangkan di seantero Sumsel. Bahkan beberapa pengembang nasional pun sudah membangun proyeknya di sana.

“Selama ini kami memang kurang fokus untuk Griya, sehingga sekarang kami akan terus mengejar dan melengkapi portofolio kami. Ibaratnya kalau nyetir mobil, kami masih jalan normal aja, sehingga kami ingin ngebut,” kata Dodi.

Setali tiga uang, Bank Mandiri pun mengakui adanya pertumbuhan signifikan dari sektor properti di Sumsel. Hal ini terlihat dari antusias peserta yang baru saja mengikuti Mandiri Property Expo 2018 di Palembang. Kegiatan tersebut diikuti 25 developer yang telah bekerja sama.

Baca Juga: REI Sumsel: Pengembang MBR Masih Bertahan, Meski Untung Kian Buntung

“Hunian adalah kebutuhan utama, baik sebagai tempat tinggal maupun investasi dan akan terus tumbuh. Bahkan dalam pameran ini pun akan terlihat meningkat dan kami yakin target bisa dilampaui,” ujar Regional CEO Bank Mandiri Sumatera 2, Aribowo.

Target

Rusanami Wisma Atlet, di Jakabaring Sport City, Palembang

Rusanami Wisma Atlet, di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan./ Foto: Padre – Propertiterkini.com

Melihat potensi yang ada, baik Bank BNI maupun Mandiri sama-sama punya target besar penyaluran KPR pada tahun ini. Dodi mengungkapkan hingga saat ini Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BNI Palembang terus tumbuh, dimana rata-rata penyaluran setiap bulan mencapai Rp32,5 miliar atau tumbuh sekitar hingga 9% dibandingkan 2017 lalu. Sementara jumlah debitur meningkat sekitar 6% dari tahun lalu.

Adapun jumlah developer yang telah bekerjasama dengan BNI sebanyak 45 perusahaan. Dari segi pembiayaan, kredit produktif mendominasi hingga 74% dibanding consumer sebesar 26%. BNI sendiri punya beberapa fasilitas pembiayaan konsumtif atau disebut BNI Griya yang bertujuan untuk Pembelian, Pembangunan, Renovasi, Top Up, Refinancing, atau Take Over properti, meliputi hunian, komersial hingga tanah kaveling.

Dari segi bunga, Bank BNI punya suku bunga tetap selama dua tahun pertama, kemudian 3 tahun berikutnya. Bunganya pun disebut kompetitif, yakni 6,75% fixed 2 tahun pertama, setelah 3 tahun berikutnya sebesar 7,75%.

“Kemudian ada juga program insentif tambahan, provisinya cuma 0,5%, dan biaya administrasinya juga kami nggak ada,” kata Dodi.

Baca Juga: Dari Andalas, PT AWI Garap Properti di Tangerang

Lebih dari itu, sebut Dodi, BNI Palembang akan lebih fokus menyalurkan kredit pada properti dengan harga yang lebih terjangkau, terutama Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Menurut data Realestate Indonesia (REI) Sumatera Selatan, perumahan FLPP di Sumsel sebanyak 90%.

“Untuk komersial perkembangannya lebih lambat, meskipun marginnya lebih besar. Beda dengan rumah-rumah yang harganya relatif lebih terjangkau, termasuk FLPP. Jumlahnya lebih banyak dan pasti untuk tinggal. Sehingga kalau kita hanya bertempur di 10%, berat juga,” imbuh Dodi.

Dia menambahkan, pada tahun 2018 BNI Palembang menargetkan penyaluran kredit consumer sebesar Rp2,6 triliun, naik sebesar 13% dari tahun lalu sebesar Rp2,3 triliun. Sementara hingga Agustus 2018 sudah Rp2,44 triliun atau sekitar 91%.

“Melihat kondisi Sumatera bagian selatan, khususnya Sumsel saat ini, kami yakin bisa tercapai bahkan bisa melampaui target tersebut,” tegas Dodi.

Bank Mandiri pun punya target yang sama. Untuk mencapai itu, beberapa program diadakan termasuk dengan bunga yang cukup ‘ramah’. Untuk pengajuan KPR Approval bahkan bisa selesai hanya dalam waktu 20 menit saja. Sementara suku bunga KPR 6,58% efektif fixed 3 tahun atau 6,98% efektif fixed 4 tahun.

“Untuk penyaluran KPR Bank Mandiri di Region II/Sumatera 2 juga mengalami pertumbuhan dengan total penyaluran sebesar Rp3 triliun,” ungkap Aribowo.

Baca Juga: WAWANCARA: BNI Sumsel Agresif Menyasar Sektor Perumahan

Di sisi lain, proses pengajuan BNI Griya pun tidak kalah cepat. Bank BNI membedakan dalam dua model, yakni fix income untuk nasabah yang punya gaji tetap dan sebaliknya non fix income. Untuk fixed income hanya dalam waktu 3 jam, padahal sebelumnya 5 hari. Kemudian untuk non fix income selama 3 hari.

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

Paramount 7 Maret 2023

BERITA TERBARU

Demo Half Page