PropertiTerkini.com, (SEMARANG ) — Penilaian jalan tol kembali berlanjut, kali ini penilaian dilakukan terhadap tol ruas Semarang-Pemalang-Batang. Penilaian ini sebagai salah satu upaya dalam membentuk jalan tol yang Berkarakter pada tahun 2024 di seluruh Indonesia. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, perlu adanya peningkatan kualitas layanan jalan tol secara berkelanjutan karena kebutuhan dan ekspektasi publik yang semakin tinggi.
“Kehadiran rest area juga didorong untuk dapat memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi perekonomian masyarakat lokal, melalui penyediaan kios-kios bagi UMKM untuk mempromosikan produk dan kuliner lokal,” kata Basuki.
Tim ahli atau pakar Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan (JTB) Sudirman mengatakan, selain pemenuhan Standar Mutu Penilaian (SPM) yang seharusnya dipertahankan, di tahun 2023 penilaian juga menekankan pada dukungan keberlanjutan lingkungan dalam pengelolaan layanan jalan tol.
“Harus ada upaya daur ulang (recycle) dalam penggunaan air, energi dan sampah dalam pengelolaan layanan jalan tol sehingga ramah lingkungan,” kata Sudirman dalam kunjungan penilaian jalan tol di ruas Semarang-Pemalang-Batang, Selasa (17/10/2023).
Menurut Sudirman, pengolahan limbah cair penting untuk di daur ulang sebagai bentuk penghematan air agar tidak terbuang sia-sia. Sebagai contoh air dari toilet dan masjid sisa wudhu bisa diolah atau dipakai ulang untuk menyiram tanaman di sekitar rest area jalan tol.
Selain daur ulang penggunaan air, pengelolaan jalan tol diharapkan dapat memanfaatkan teknologi-teknologi yang hemat energi. Sebagai contoh untuk sumber listrik dapat dikombinasikan dengan menggunakan panel surya (solar cell) dan pencahayaan LED yang lebih hemat energi.
Sudirman juga mendorong adanya praktik daur ulang sampah di setiap rest area jalan tol. Daur ulang sampah bisa dilakukan dengan berbagai cara, misal pencacahan sampah plastik untuk daur ulang. Sedangkan untuk sampah organik bisa dengan memanfaatkan maggot.
Direktur Utama (Dirut) PT Jasamarga Semarang-Batang Nasrullah mengatakan, konsep rest area di ruas Semarang-Batang ke depan akan berorientasi rest area ramah keluarga (family rest area) dengan dilengkapi sejumlah fasilitas anak seperti adavtaman bermain dan juga fasiltas untuk difabel.
Untuk aspek lingkungan, seperti di rest area 379 A sudah ada fasilitas taman daur ulang, tempat sampah pilah botol, Tempat Pembuangan Sementara, pengelolaan limbah daun kering untuk kompos, dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Juga ada program penanaman pohon dari masing-masing tenant.
*** Baca berita lainnya di GoogleNews