PropertiTerkini.com, (BOGOR) — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait didampingi Bupati Bogor Rudy Susmanto, meninjau pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Senin (3/11/2025). Kabupaten Bogor adalah penerima alokasi BSPS terbesar di Indonesia karena jumlah penduduknya yang sangat besar.
Tahun 2025 program BSPS secara nasional mengalokasikan 45 ribu unit dengan anggaran Rp800 miliar, sementara pada tahun 2026 pemerintah menargetkan peningkatan signifikan menjadi 400 ribu unit dengan total anggaran Rp8,89 triliun dari total anggaran PKP sebesar Rp10 triliun.
“Di Kabupaten Bogor sendiri, alokasi BSPS tahun 2025 mencapai 1.351 unit dan saya targetkan ditingkatkan dua kali lipat pada tahun depan. Kabupaten Bogor dengan penduduk besar memang sangat membutuhkan program seperti ini,” tegas Maruarar.
Tingkatkan Anggaran BSPS
Sementara itu Bupati Bogor Rudy Susmanto menyampaikan apresiasi kepada Kementerian PKP atas dukungan perbaikan rumah tidak layak huni bagi warganya. Anggota Komisi V DPR RI Marlyn Maisarah yang ikut hadir menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan peningkatan anggaran BSPS di tahun-tahun mendatang.

Kementerian PKP melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan dan Kawasan Permukiman (BP3KP) Jawa II terus memperkuat pelaksanaan Program BSPS di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Pada Tahun Anggaran 2025, total alokasi BSPS di Jawa Barat mencapai 6.374 unit rumah, dengan rincian alokasi perdesaan sebanyak 4.710 unit, alokasi perkotaan 1.279 unit, dan alokasi pesisir 385 unit.
Program BSPS tahun ini tersebar di berbagai kabupaten atau kota, di antaranya Kabupaten Karawang sebanyak 834 unit, Kabupaten Bogor 1.351 unit, Kota Bogor 188 unit, Kabupaten Garut 535 unit, serta sejumlah daerah lainnya seperti Kabupaten Bandung Barat, Ciamis, Sukabumi, Purwakarta, dan Majalengka.
*** Baca berita lainnya di GoogleNews






