BEX Asia 2024 Exhibition (728x90)
Wednesday, September 18, 2024
International Built Environment Week (IBEW) 2024 (728x90)

Grand Sungkono Lagoon, Primadona Investasi di Gerbang CBD Surabaya Barat

Hingga semester dua 2019, harga jual Grand Sungkono Lagoon telah mencapai sekitar Rp27-28 juta/m2, naik dari Rp15 juta/m2. Artinya, kenaikannya telah mencapai 90%. Tahun depan sudah pasti berubah.

PropertiTerkini.com – Sektor properti nasional memang masih tertekan, demikian halnya di Surabaya. Namun demikian, Ibu Kota Provinsi Jawa Timur itu tetap punya pesona, baik untuk berinvestasi maupun untuk tinggal.

Baca Juga: Ciputra World Surabaya Pasarkan Sky Residence

Setidaknya ini dapat dilihat dari penjualan proyek properti besutan PT PP Properti Tbk (PPRO) di Kota Pahlawan tersebut. Salah satunya adalah Grand Sungkono Lagoon (GSL) di wilayah Surabaya Barat.

Dalam sebuah acara gathering yang digelar belum lama ini di Surabaya, pengembang berhasil meraup penjualan dengan nilai sekitar Rp10 miliar. Seminggu sebelumnya, kegiatan yang sama dilakukan di Pontianak, Kalimantan Barat, juga meraup penjualan sekitar Rp11 miliar.

“Meskipun mereka belum sempat ke lokasi proyek kami tapi mereka sudah paham potensi properti di Surabaya yang menurut mereka sangat bagus. Kenaikan propertinya jauh lebih cepat dibandingkan Jakarta, karena Jakarta harganya sudah terlalu tinggi. Sudah di angka Rp40-50 jutaan/m2 untuk high end. Sedangkan di Surabaya masih berkisar di Rp28-35 jutaan/m2,” ujar Lusiani, Marketing Manager Grand Sungkono Lagoon di Kantor Marketing GSL, Surabaya, akhir Agustus 2019 lalu.

Baca Juga: Membaca Peluang Properti di Surabaya

Namun demikian diakui Lusiani, strategi dan pola pendekatan berbeda dengan yang lalu. Apalagi semakin banyak kompetitor yang masuk pasar Surabaya, termasuk pengembang BUMN yang rata-rata membangun apartemen.

“Jadi saat ini kami lebih aktif menjemput bola daripada menunggu customer datang. Mungkin berbeda dengan sekitar 5 tahun lalu,” ungkapnya.

GSL dikembangkan di lahan seluas Lahan 3,5 hektar yang direncanakan sebanyak 5 tower. PP Properti mulai memasarkan tower pertama, Venetian di akhir 2013. Hanya dalam setahun, atau di akhir 2014 penjualan tower pertama sebanyak 500 unit sold out. Serah terima sudah mulai dilakukan sejak 2017 lalu, bahkan kini telah dihuni.

Progres pembangunan Grand Sungkono Lagoon hingga Agustus 2019
Progres pembangunan Grand Sungkono Lagoon hingga Agustus 2019./ dok. GSL

Sedangkan tower kedua Caspian sebanyak 500 unit juga sudah topping off beberapa waktu lalu. Penjualannya pun sudah hampir rampung dan direncanakan mulai diserahterimakan awal tahun depan.

Baca Juga: Intiland Luncurkan Dua Klaster Baru di Graha Natura Surabaya

“Penjualan sudah 90%. Memang 10% sisa kami sengaja tahan. Ini di lantai-lantai cantik yang nantinya baru kami pasarkan saat mendekati handover,” kata Lusiani.

Sementara tower ketiga Orlin sebanyak 1.000 unit baru akan diluncurkan pada akhir tahun ini. Saat ini hanya sebatas pre-launch sebanyak 100 unit.

“Harga earlybird mulai Rp28-29 juta/m2 dan sudah terjual 70 persen,” terangnya.

Adapun tower keempat adalah hotel, dikatakan Lusiani telah dilirik oleh beberapa investor. Sementara tower kelima adalah office.

Baca Juga: Yuk, Intip Progres Proyek Wika Realty di Surabaya dan Bali

“Untuk lifestyle mal rencananya kami buka di 2020. Sampai saat ini sudah sekitar 70% tenant yang akan mengisi mal tersebut,” katanya.

Potensi Investasi

Tower Venetian kini telah dihuni
Tower Venetian di Grand Sungkono Lagoon kini telah dihuni dengan potensi sewa berkisar Rp60-70 juta per tahun./ Foto: Pio – PropertiTerkini.com

Grand Sungkono Lagoon berada di gerbang Central Business District (CBD) Surabaya Barat. Proyek yang hanya selangka menuju pintu Tol Satelit ini juga terintegrasi dengan jalan raya menuju underpass dan overpass.

Strategisnya lokasi menjadi salah satu faktor cepatnya penjualan unit hunian vertikal ini. Potensi keuntungan investasinya pun semakin tinggi, baik dari sisi kenaikan harga pun minat sewa.

Dalam kurun waktu setahun di 2013 hingga 2014 kenaikannya bahkan mencapai 40% dari Rp15 juta/m2 menjadi Rp21 juta/m2. Pada tahun 2017, harga tersebut naik lagi menjadi Rp26-27 juta/m2.

Baca Juga: Transformasi Perhotelan di Bali, OYO Investasi 30 Juta Dollar Amerika

“Kalau sekarang sekitar Rp27-28 juta/m2. Jadi kalau dilihat sejak akhir 2013 dengan angka Rp15 juta/m2, maka kenaikannya sudah 90% dalam waktu sekitar 4-5 tahun,” terang Lusiani.

Pasar sewanya pun bagus. Meski, kata Lusiani, lagoon-nya belum jadi, tapi yang sewa cukup banyak.

“Mungkin karena aksesnya bagus. Di sini banyak yang kerja di Gresik, Mojokerto, Sidoarjo dan lainnya. Ekspatriat Korea juga banyak, termasuk Jepang,” ungkapnya.

Sebagai gambaran, beberapa hunian vertikal dekat GSL, seperti di Ciputra World yang kawasannya sudah cukup lengkap, sewa 1 bedroom sudah mencapai Rp120 juta/tahun, bahkan mencapai Rp200 juta/tahun untuk tipe 2 bedroom.

Baca Juga: COLLECTION Rouse Hill Jadi ‘Rebutan’ Investasi Properti di Sydney

“Kalau di sini, masih di kisaran Rp60-70 juta/tahun. Dan ini akan terus naik, karena berbagai fasilitas terus kami bangun, termasuk akses baru yang akan kami bangun ke jalan depan. Sehingga ketika fasilitas semua sudah jadi, tidak menutup kemungkinan sewa akan naik Rp80-90 juta/tahun,” kata Lusiani.

Infrastruktur

Kawasan Grand Sungkono Lagoon
Kawasan Grand Sungkono Lagoon di Surabaya Barat./ dok. GSL

Besarnya potensi investasi properti tersebut juga tidak lepas dari pembangunan infrastruktur di Surabaya dan sekitarnya. Sebut saja Jalan Lingkar Dalam Timur Surabaya atau Middle East Ring Road (MERR). Kemudian Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) dan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB).

Infrastruktur tersebut, menurut Lusiani akan mengangkat bisnis properti di semua wilayah Surabaya. Baik di sisi barat, timur, utara, selatan dan pusat.

Beberapa faktor lainnya, lanjut dia, Tol Trans Jawa yang sudah dioperasikan beberapa waktu lalu. Dampaknya adalah semakin singkatnya waktu tempuh ke Jawa Tengah dan Jawa Barat, termasuk Jakarta dan Banten.

Baca Juga: 9 Proyek Properti Jakarta Timur: Moncer di Sisi Infrastruktur

“Minat orang berinvestasi di Surabaya juga semakin tinggi. Kalau weekend, banyak orang Jawa Tengah datang ke mal-mal di Surabaya. Apalagi Surabaya juga kota pendidikan,” imbuhnya.

“Belum lagi nanti Terminal 3 Bandara Juanda Surabaya akan dibuka. Airlines luar negeri juga akan banyak masuk. Sehingga sangat berpeluang untuk apartemen di Surabaya,” pungkas Lusiani.

proyek pp properti di surabaya
[Kiri-Kanan]: Henry Yusuf, Marketing Manager Westown View; Muhammad Iswan, Marketing Manager Grand Shamaya; Lusiani, Marketing Manager Grand Sungkono Lagoon; Nita Liana, Staff Marcomm Grand Dharmahusada Lagoon; dan Adi Prasetyo, Marketing Manager Grand Sagara, di kantor marketing GSL, Surabaya Barat, Jumat (30/8/2019)./ Foto: Pio – PropertiTerkini.com

 

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

Klaster Lily, Paramount Petals
Klaster Lily, Paramount Petals

BERITA TERBARU

Demo Half Page