Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal
Sunday, September 21, 2025
Pintu Baja Fortress, Canggih untuk Keamanan Rumah Maksimal

BERITA TERKAIT

ICBT 2025: Pameran Teknologi Pemeliharaan Fasilitas, Smart Building, dan Sustainability

Gelar Halal Bi Halal, REI Bekasi Targetkan Akad 5.000 Unit Rumah

Pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan perumahan yang lebih pro rakyat. Dalam 4 tahun ini, dirasakan kurang didukung oleh pemerintah soal kebijakan rumah subsidi.

PropertiTerkini.com, (CIKARANG)REI Komisariat Bekasi menggelar acara Halal Bi Halal (HBH) sekaligus akad massal rumah subsidi dengan bank BTN. Program kegiatan rutin REI Bekasi tersebut dipusatkan di Hotel Nuanza Cikarang, Bekasi, Senin (22/05/2023).

Ketua Komisariat REI Bekasi, Tuti Mugiastuti mengatakan, kegiatan akad kredit massal yang dilakukan Komisariat REI Bekasi merupakan yang pertama kalinya. Biasanya akad kredit massal dilakukan masing-masing pengembang atau di kantor cabang Bank BTN masing-masing wilayah.

“Dibarengi acara HBH sekaligus akad kredit supaya lebih greget kegiatan HBH. Diharapkan lebih banyak lagi diadakan akad massal,” ujar Tuti.

Dalam akad kredit massal ini ada empat pengembang yang melakukan pengikatan dengan konsumen yaitu TMA Group, Arrayan Group, PT Berkah Cahaya Gemilang, dan Wildan Lestari. Adapun konsumen yang diundang sebagai perwakilan sebanyak 16 konsumen.

Menurut Tuti, ada 250 konsumen yang siap untuk melakukan akad KPR, tetapi karena keterbatasan tempat hanya 16 konsumen sebagai perwakilan yang datang bersama pasangannya. Kegiatan ini juga turut menghadirkan 4 notaris.

“Kami harapkan agar ke depan akan lebih banyak lagi akad massal KPR yang bisa dilakukan Komisariat REI Bekasi. Target kami sampai akhir tahun 2023 ini adalah sebanyak 5.000 unit rumah bisa akad kredit,” ungkap Tuti di sela acara tersebut.

Dari 5.000 unit rumah tersebut, lanjut Tuti, sekitar 25 persennya adalah rumah komersial, sisanya merupakan rumah subsidi. Tuti yakin sampai akhir tahun 2023 target untuk REI Bekasi ini akan tercapai karena masih ada 7 bulan lagi. Walaupun demikian, Tuti tidak membantah ada penurunan dari realisasi akad kredit sampai dengan pertengahan Mei ini.

“Mungkin karena habis Hari Raya Idul Fitri dan holiday, mudah-mudahan segera normal kembali dalam bulan-bulan berikutnya,” kata Tuti.

Tuti mengungkapkan, hingga saat ini, Bank BTN masih menjadi mitra utama para pengembang di Bekasi, baik dalam hal kredit konstruksi, pembebasan lahan dan KPR. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan para pengembang di Bekasi juga bekerja sama dengan bank pemerintah lainnya.

“Beberapa bank pemerintah yang lain juga memberikan menawarkan yang menarik. Jadi ini sebetulnya potensi pasar yang bisa diambil,” lanjut Tuti.

Sementara Teguh Wahyudi, Kepala Subsidized Mortgage Division Bank BTN di sela-sela acara mengatakan, realisasi KPR rumah subsidi di Bekasi Raya yang mencakup Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi sangat bagus.

Menurutnya, hal ini karena ditopang oleh pertumbuhan industri di Bekasi Raya yang bagus, penyebaran industri yang juga banyak. Kehadiran para pekerja di industri ini yang mau tidak mau membutuhkan rumah di Bekasi Raya.

“Para developer memanfaatkan momentum ini. Inilah yang mendorong kebutuhan rumah subsidi di Jawa Barat khususnya di Bekasi raya sangat tinggi,” ujar Teguh.

Bank BTN, lanjut Teguh, akan terus berkolaborasi secara intens dengan REI Bekasi, agar kebutuhan rumah subsidi di Bekasi Raya tersedia dengan baik.

“Kami masih bisa menguasai pasar rumah subsidi di Bekasi raya hingga 84 persen sampai April ini karena kami dukung dari hulu sampai ke hilir. Kita ikat dulu kredit konstruksinya termasuk kredit pembebasan lahan. Kalau ini sudah kita pegang, realisasi KPR harus dengan Bank BTN dong. Kuncinya di sini,” ungkap Teguh.

Pemerintah Belum Pro Perumahan Rakyat

Dalam kesempatan yang sama, Asmat Amin selaku tokoh perumahan rakyat mengatakan, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan perumahan yang pro rakyat. Dalam 4 tahun ini, kata Asmat, dirasakan kurang didukung oleh pemerintah soal kebijakan rumah subsidi.

“Ada satu juta kebutuhan rumah di luar backlog, kalau tidak ada kebijakan yang komprehensif dari pemerintah, jumlah ini akan terus bertambah,” ujar Asmat Amin yang juga Owner Arrayan Group.

Asmat kembali menyoroti perlunya kementerian perumahan yang berdiri sendiri seperti era pemerintahan sebelumnya. Menurutnya sudah 7 tahun tidak ada kementerian perumahan yang membuat sektor perumahan seperti lambat. Soal ini sudah sering disuarakan oleh Asmat Amin dalam berbagai kesempatan tentang perlunya ada kementerian perumahan sendiri yang terpisah.

Sebagai orang yang puluhan tahun berkecimpung di perumahan rakyat, Asmat Amin tahu betul penanganan perumahan rakyat tidak bisa setengah-setengah. Harus ada kebijakan dari hulu ke hilir.

Bila tidak, backlog perumahan akan terus bertambah dari tahun ke tahun. Ia berharap siapapun presiden terpilih berikutnya diharapkan kembali membuat kementerian perumahan sendiri sehingga bisa fokus menangani perumahan.

Dalam acara tersebut hadir Kepala Kanwil 1 Bank BTN Benjamin Sihombing, Ketua DPD REI Jawa Barat Joko Suranto, Asmat Amin selaku tokoh perumahan rakyat, para Kepala Cabang Bank BTN Bekasi Raya dan sekitar 30 anggota REI Komisariat Bekasi.

Adapun program REI Komisariat Bekasi lainnya yang akan dijalankan adalah proses penyerahan fasum dan fasos yang dibangun para pengembang, bedah rumah dan turnamen golf.

“Banyak anggota REI yang minta turnamen golf diadakan lagi dan sebagai kegiatan rutin REI Bekasi,” pungkas Tuti.

akad massal rumah subsidi
Kegiatan akad massal yang digelar oleh REI Bekasi. (Foto: Pius – PropertiTerkini.com)
*** Baca berita lainnya di GoogleNews
——— KONTAK REDAKSI:
Telepon/WA: 0821 2543 0279
Email Redaksi: redaksi@propertiterkini.com
Email Iklan: iklan@propertiterkini.com
Pameran Teknologi Pendinginan, Ventilasi, Pemanas, dan Efisiensi Energi (Refrigeration & HVAC Indonesia)

BERITA TERBARU

Demo Half Page