Youtube Channel PT
Tuesday, December 3, 2024

Fokus di Miniatur Perahu, Arifin Raup Omzet Hingga Puluhan Juta (2)

“Semua perahu yang kami produksi, selalu habis terjual dalam sebulan. Pembeli dari berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa, juga dari Malaysia, dan Sulawesi.”

Meski bisa membuat berbagai jenis miniatur, namun kini Arifin lebih fokus pada miniatur perahu/kapal lantaran menurutnya pangsa pasar miniatur perahu lebih menjanjikan.

“Pasar miniatur perahu lebih stabil. Jadi lebih fleksibel, bisa dipajangin di rumah, kantor, hotel, atau di mana saja,” kata pria asal Jatiluhur, Purwakarta ini.

Miniatur perahu yang diproduksinya tersebut terbuat dari kombinasi beberapa bahan yang berbeda, seperti dari vinil, kayu jati, serta beberapa aksesori tambahan, seperti manik-manik, rantai dan lainnya.

Baca Juga:

Untuk layar biasanya Arifin menggunakan sejenis bahan kain yang hampir menyerupai levis/jeans tipis. Sementara untuk tatakannya, dia menggunakan kayu jati.

Miniatur perahu besutan Danau Biru tersedia dalam berbagai jenis ukuran dan model yang berbeda. Arifin bersama dua saudaranya dapat memproduksi apapun jenis perahu yang dipesan pelanggan.

Di bengkel kerajinan tersebut, mereka mampu memproduksi setidaknya 18-20 miniatur perahu dengan berbagai ukuran dan jenis yang berbeda.

“Kalau perahu kecil yang panjangnya sekitar 40 cm, seminggu bisa empat. Tapi kalau yang ukuran besar yang panjangnya sekitar 100 cm dalam seminggu bisa satu perahu,” jelas anak kedelapan dari 11 bersaudara ini.

miniatur perahu
Kerajinan miniatur perahu yang dibuat oleh Arifin asal Purwakarta, Jawa Barat. Anda bisa memilikinya, menambah koleksi interior Anda. Harganya berkisar antara Rp400-an ribu hingga jutaan rupiah, tergantung ukuran dan tingkat kesulitannya. (Foto: Pius)

Untuk memproduksi sebuah miniatur yang berukuran panjang sekitar 80-100 cm, Arifin mengeluarkan biaya sekitar Rp400 ribu.

Adapun jenis perahu tersebut dipasarkan dengan harga sekitar Rp1,2 juta yang sudah lengkap dengan meja dan pelindung dari kaca. Sementara miniatur perahu berukuran kecil dipasarkan dengan harga sekitar Rp400-an ribu.

Sejauh ini, permintaan masih terus berdatangan dari berbagai kota, terutama di Pulau Jawa. Bahkan, semua perahu yang diproduksi tersebut selalu habis terjual. Arifin pun mengaku sering kewalahan jika lagi banyak permintaan.

“Perahu yang kami produksi itu rata-rata dalam sebulan habis terjual. Pernah ada pembeli dari Malaysia, Makassar, dan beberapa daerah lainnya. Kebanyakan mereka pesan biasanya untuk kenang-kenangan,” katanya.

Namun pekerjaan yang dilakukan secara manual dan tradisional tersebut masih sering terkendala pada cuaca. Ini lantaran proses pengeringan saat finishing masih mengandalkan matahari.

Meski begitu, menurut dia, hambatan tersebut tak terlalu berpengaruh pada produksinya. Kini, melalui usaha kecilnya itu, Arifin mampu meraup omzet belasan hingga puluhan juta per bulan.

Dukungan Pemerintah

Dalam sebulan, Arifin bersama dua saudaranya mampu memproduksi sekitar 18-20 miniatur perahu dalam berbagai model dan ukuran. Miniatur tersebut telah dipasarkan ke berbagai daerah, bahkan luar negeri. (Foto: Pius)

Sebagai usaha kecil menengah yang masih berjalan apa adanya, Arifin berharap agar pemerintah, baik di daerah maupun pemerintah pusat selalu memperhatikan mereka.

Menurut dia, banyak pengusaha kecil, terutama di daerahnya Purwakarta, yang masih kesulitan dalam permodalan dan pemasaran produknya.

“Kami ini kan usaha kecil. Kalau bisa kegiatan seperti pameran-pameran seperti ini terus diperbanyak dan selalu menghadirkan UKM. Karena di sana masih banyak pelaku usaha yang kesulitan,” jelasnya.

Arifin sendiri juga belum berani memasarkan produknya melalui internet lantaran keterbatasan lahan untuk pengembangan usaha, dengan demikian, kapasitas produknya juga sangat terbatas. Padahal, kata dia, pemesanan produknya cukup tinggi.

“Pekerjaan ini kan membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi. Sementara kami cuma tiga orang saja di bengkel sederhana. Saya pernah menyanggupi permintaan sebanyak 20 miniatur perahu ukuran agak besar.

Ternyata dalam sebulan saya tidak bisa mencapai target. Akhirnya kena marah dari pemesannya. Makanya, saya belum berani ke internet,” cerita Arifin.

Padahal, Arifin sangat ingin untuk dapat melatih anak-anak muda Purwakarta agar bisa berkreasi menuangkan ide dan kreativitasnya memproduksi miniatur.

“Daripada kerjanya cuma tawuran-tawuran gak jelas gitu. Mendingan mereka dilatih,” imbuhnya. [pius klobor/IndoTrading News]

 

- Advertisement -
Demo Below News

BERITA TERKAIT

Klaster Lily, Paramount Petals
Klaster Lily, Paramount Petals

BERITA TERBARU

Demo Half Page