PropertiTerkini.com, (JAKARTA) – Beragam cara dan upaya dilakukan oleh berbagai pihak dalam upaya untuk mengurangi dan mencegah merebaknya pandemi Corona (Covid-19). Salah satunya adalah kolaborasi oleh perusahaan-perusahaan rintisan digital lokal (startup) dalam menyediakan bilik antivirus atau sterilizer room.
Ketiga perusahaan tersebut yakni Gorry Holdings (perusahaan health-tech pengembang aplikasi GorryWell dan penyedia katering sehat secara daring Gorry Gourmet) yang bersinergi dengan Persegi (perusahaan penyedia design & built) serta Gradana (platform peer to peer lending/P2P).
Baca Juga: Peduli Masyarakat Terdampak Corona, Modernland Realty Salurkan Bantuan
Adapun bilik antivirus tersebut digunakan untuk mencegah mikroorganisme berbahaya yang terbawa masuk ke dalam ruangan melalui pakaian, tas, dan barang bawaan.
CEO Gorry Holdings Herry Budiman menjelaskan, kotak anti kuman dan virus tersebut bisa ditempatkan di gedung-gedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan bahkan kompleks perumahan.
“Ada banyak cara untuk menghindari Covid-19. Selain mengukur suhu tubuh, juga bisa menggunakan sterilizer room. Upaya-upaya seperti ini dilakukan untuk mensterilisasikan pakaian yang dikenakan pengunjung hingga barang yang dibawa, seperti tas, yang akan masuk ke area publik, baik di masa karantina wilayah maupun pasca karantina,” ujar Herry seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/4/2020).
Herry menambahkan, dalam kerja sama ini, Gorry Holdings menyediakan cairan pembersih yang komposisinya menggunakan senyawa kimia tidak berbahaya dan ekstrak minyak tumbuhan. Bahan tersebut juga mengandung pH modifier dan aman untuk lingkungan, bahkan memiliki efek minimum terhadap kulit manusia.
Sebagai mitra resmi Kementerian Kesehatan sejak 2018, Herry menambahkan, Gorry Holdings berhati-hati dalam memilih senyawa untuk sterilizer room tersebut.
Baca Juga: Ternyata Kloset Duduk Lebih Ampuh Mencegah Covid-19
“Cairan ini merupakan hasil teknologi dari perusahaan NewGenn Research Ltd. Pada penggunaannya, cairan ini tentu harus dihindarkan dari kontak dengan mata, hidung, dan mulut. Paparan terhadap kulit memiliki dampak yang minimum tergantung dari sensitivitas kulit. Untuk meminimalisasi dampak terhadap kulit, pengguna dianjurkan segera membilas dengan air putih hingga bersih setelah terjadi kontak. Cairan ini tidak menimbulkan korosif, beda dengan cairan disinfektan lain yang bisa membuat logam berkarat,” urainya.
Dengan kandungan hanya 0.05 persen dari air, cairan tersebut sangat efektif untuk mencegah pencemaran renik dan mikro organisme seperti bakteri, virus, dan kuman. Tidak hanya Corona, virus jenis lain juga bisa mati karena cairan ini. Seperti HIV, Hepatitis B, Herpes tipe 1 dan 2, influenza tipe A, rubella dan sebagainya.
Adapun bakteri yang termasuk efektif untuk dibasmi dengan bahan ini adalah Staphylococcus Aureus, E Coli, Pseudomonas Aeruginosa, Enterococcus, Enterobacter Aerogenes & Cloacae, Salmonella Typhimurium, Proteus Mirabilis & Vulgaris, Chlamydia dan Psittaci. Sedangkan dari kategori jamur adalah Canadida Slbicans dan Aspergillus Niger.
Baca Juga: RS Darurat Corona di Wisma Atlet Kemayoran Tambah 3 Tower
“Komposisinya 1 banding 75 antara sterilizing fluid dan air. Selain itu derajat keasamannya pun netral, tidak seperti cairan disinfektan yang kerap menjadi perdebatan. Biaya per penyemprotan juga sangat ekonomis, bisa kurang dari Rp200 per penggunaan dalam bilik sterilisasi,” katanya.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa Indonesia perlu melihat dan mengadopsi sebagian cara Vietnam dalam penanggulangan Corona.
“Kita lihat di sana angka penyebaran sangat rendah dan per akhir Maret 2020 tidak ada yang dilaporkan meninggal karena Covid-19 di sana. Salah satu upaya yang mereka lakukan adalah menempatkan bilik sterilisasi di area publik. Namun seperti kita ketahui, yang terpenting adalah cairan yang digunakan dan bukan biliknya sendiri. Menggunakan cairan yang aman bagi manusia dan memang ditujukan untuk tujuan sterilisasi dari kuman dan virus adalah kuncinya,” jelasnya.
Sementara perakitan sterilizer room dikerjakan oleh Persegi, sebuah toko online furniture lokal yang menawarkan beragam kebutuhan interior sehingga bisa menghemat biaya pengiriman dibandingkan impor dari luar.
Bisa Dicicil

Upaya ini didukung oleh Gradana, yang merupakan perusahaan fintech P2P yang fokus dalam pembiayaan properti. Angela Oetama, CEO Gradana menambahkan, adanya bilik antivirus tersebut sebagai upaya pihaknya dalam membantu pencegahan virus Corona, terutama bagi mereka yang harus keluar rumah untuk urusan tertentu.
Baca Juga: Pemesanan Skye Suites Naik di Tengah Wabah Corona
“Bilik antivirus ini kami lihat sebagai bagian dari properti yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan yang mengharuskan karyawannya datang ke kantor, atau mereka yang bekerja di area-area publik serta yang jenis usahanya melibatkan kunjungan dari para konsumennya,” ungkapnya.
Angela menambahkan, Gradana mendukung dengan memberikan pembiayaan sehingga pembeliannya bisa dicicil. Dengan cara tersebut, menurutnya, tidak memberatkan cash flow para pelaku usaha yang saat ini mungkin kondisinya pun tertekan akibat Covid-19 ini.
Selain bisa dipakai untuk kebutuhan internal, tuturnya, bilik ini juga dapat dimanfaatkan untuk media promosi dan juga sponsorship.
Baca Juga: Intiland: Corona, Tantangan Berat Tahun Ini
“Bahkan bisa digunakan untuk program-program CSR, misalnya perusahaan membeli produk ini untuk dibagikan di daerah-daerah berzona merah. Di momen seperti ini, kita memang harus saling bekerjasama dan membantu masyarakat dalam melawan pandemik ini,” pungkasnya.